Rencana Strategis

Rencana Strategis

Rencana Strategis Fakultas Kedokteran Universitas Riau disusun berdasarkan pada: (1) visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai Fakultas Kedokteran Universitas Riau, (2) Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2006-2011, (3) Isu Strategis Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen pendidikan Nasional, (4) Rencana Strategis Universitas Riau 2014-2017.

Dalam era globalisasi, Universitas Riau dituntut mampu berperan dalam pembangunan masyarakat yang lebih demokratis dan mampu bersaing secara global. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang merupakan salah satu bagian dari manajemen yang harus dibuat dengan  seksama, jelas, berdasarkan fakta dan data. Perencanaan suatu institusi sebaiknya mengacu kepada tuntutan penggunaan jasa baik ditingkat Lokal, Nasional Regional maupun Internasional. Oleh sebab itu, Renstra Fakultas Kedokteran Universitas Riau periode 2014-2017 disusun untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan stakeholders. Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2014-2017, merupakan arah pengembangan Fakultas Kedokteran Universitas Riau dalam 4 tahun ke depan.

Wilayah Provinsi Riau terdiri dari  daratan dan perairan dan letaknya yang strategis dan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura menyebabkan daerah ini memiliki masalah kesehatan yang khas sesuai dengan karakteristik kedua wilayah tersebut. Dengan kekhususan wilayah ini Provinsi Riau membutuhkan tenaga medis dalam jumlah, sebaran, dan kompetensi yang sesuai.

Pada tahun 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Riau telah mendapatkan akreditasi B oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Berdasarkan hasil akreditasi tersebutFakultas Kedokteran Universitas Riautelah mengadakan berbagai perbaikan mutu, sarana dan prasarana pendidikan, selanjutnya Fakultas Kedokteran Universitas Riauberkeinginan akan meningkatkan hasil akreditasi  tersebut.

Pada saat ini penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan PBUD. Sampai TA 2012/2013, Fakultas Kedokteran Universitas Riautelah memiliki 779 mahasiswa, 415orang lulusan (S.Ked) dan 367 orang dokter. Selanjutnya jumlah dosen dan tenaga kependidikan juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2001 jumlah dosen hanya 25 orang dosen biasa dan 244 orang dosen luar biasa, pada akhir TA 2013/2014sudah mencapai  72 orang dosen biasa  dan 116 orang dosen luar biasa. Jumlah tenaga kependidikan tetap 32 Dan tenaga kependidikan kontrak 19 orang.

 

ANALISIS SWOT

Kekuatan :

  1. Komitmen pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaanKBK dengan pendekatan PBL tinggi.

  2. Fakultas Kedokteran Universitas Riau telah mendapatkan dana Health Profesional Education Quality (HPEQ).

  3. Fakultas Kedokteran Universitas Riautelah mempunyai empat orang dosen yang memiliki keahlian di bidang pendidikan kedokteran untuk pengembangan kurikulum Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

  4. Lebih dari 80 % dosen tetap sudah memiliki kualifikasi minimal S2/Sp1.

  5. Sudah ada dua dosen tetap yang memiliki kualifikasi S3 dan empat orang Dosen sedang pendidikan S3.

  6. 50% dosen tetap sudah mendapat Sertifikat Pendidik.

  7. Sebagian Dokter di rumah sakit pendidikan sudah di tetapkan sebagai dosen pendidikan klinik.

  8. Struktur organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Riausudah lengkap.

  9. Fakultas Kedokteran Universitas Riautelah mempunyai unit-unit pendukung yang berperan dalam menunjang kinerja akademik.

  10. Fakultas Kedokteran Universitas Riautelah mengembangkan muatan lokal yaitu Kesehatan Perbatasan, Kesehatan Kerja Industri dan Kesehatan lingkungan dengan kekhususan wilayah kelautan, pantai dan perairan, kesehatan lingkungan dan industri.

  11. Terjalinnya kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Provinsi Riau, Kabupaten/Kota, Swasta dan beberapa Kerjasama dengan Perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

  12. Sarana dan pra-sarana pendidikan sudah memenuhi standar pendidikan.

  13. Sudah adanya rintisan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Riau.

  14. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Riauyang sudah bekerja di instansi pemerintahan dan swasta di seluruh Indonesia.

  15. Sudah ada program pembekalan sebelum memasuki kepaniteraan klinik.

Kelemahan :

  1. Angka kelulusan ujian tulis pertama pada beberapa blok masihrendah
  2. Angka kelulusan masih rendah di beberapa bagian di klinik.
  3. Format penyusunan modul belum seragam
  4. Hasil evaluasi proses PBL belum di-follow up secara sistematik.
  5. Koordinasi pihak fakultas dengan para dosen klinik belum optimal
  6. Keterampilan dan kompetensi dosen dalam melaksanakan dan mempublikasikan penelitian masih kurang.
  7. Kemampuan dosen untuk meraih dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tingkat Nasional masih kurang
  8. Sarana dan prasarana  pendukung kegiatan penelitian masih terbatas.
  9. Belum semua dokter pendidik klinik mengikuti Workshop Penguji OSCE Nasional.
  10. Belum semua dokter pendidik klinik memahami implementasi KBK pada pendidikan profesi.
  11. Kontribusi Dokter Klinik di dalam Blok masih belum optimal.
  12. Partisipasi dosen dalam pelatihan atau workshop belum maksimal.
  13. Program pembekalan kepaniteraan klinik perlu di optimalkan.

Peluang :

  1. Kebutuhan dokter di prov. Riau cukup tinggi dan distribusinya belum merata.
  2. Karakteristik Wilayah Provinsi Riau menyebabkan daerah ini memiliki masalah kesehatan yang khusus.
  3. Fakultas Kedokteran  Unri termasuk fakultas dengan  peminat yang  tinggi
  4. Komitmen pemerintah Provinsi Riau dan daerah untuk mendukung pengembangan fakultas kedokteran dan menampung lulusan.
  5. Komitmen stakeholders seperti Dinas Kesehatan dan lainnya, IDI wilayah dan kota serta perusahaan lokal dan nasional dalam bekerjasama untuk mengembangkan pendidikan kedokteran.
  6. Letak Provinsi Riau yang berdekatan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia membuka peluang untuk kerjasama dalam pendidikan dan kesehatan.
  7. Minat Alumni untuk menjadi staf pengajar di FK UR dan mengikuti pendidikan lanjutan cukup tinggi.
  8. Kebutuhan dokter spesialis yang tinggi menjadi peluang untuk membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Ancaman :

  1. Kompetisi di antara institusi pendidikan dokter untuk mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas tinggi.
  2. Terbukanya peluang fakultas kedokteran dalam dan luar negeri untuk tumbuh dan berkembang di Provinsi Riau.
  3. Sewaktu-waktu keberlanjutan dukungan pemerintah Provinsi Riau terhadap pendanaanFakultas Kedokteran Universitas Riaudapat berhenti.
  4. Tuntutan stakeholders akan mutu lulusan yang kompeten dan professional semakin meningkat.

Era globalisasi menyebabkan banyak dokter dari luar negeri membuka praktek di Indonesia.